Ad Code

Iklan

5 Peluang Usaha Menjanjikan di Desa

 Banyak anak muda yang berbondong-bondong pergi meninggalkan desa untuk merantau ke kota, bahkan ke luar negeri. Alasannya cuma satu: hidup di desa tidak bisa berkembang. Namun, apakah pendapat itu benar?

inspirasi peluang bisnis di desa
Gambar oleh Freepik.com

Sebenarnya, banyak usaha menjanjikan yang bisa dibangun di desa. Anda hanya perlu menyesuaikan produk usaha agar bisa langsung didistribusikan ke tetangga, warung, dan pasar di desa. Bahkan saat ini toko online juga sudah menjamah masyarakat desa.

Kenapa Membuka Usaha di Desa?

Janganlah semua orang merantau ke kota, desa juga butuh generasi-generasi muda yang mampu menggerakkan ekonomi. Tidak seperti zaman dulu, saat ini usaha ekspedisi pengiriman sudah menjangkau wilayah pedesaan. Sehingga, akses logistik sudah mudah.

Jika usaha berkembang dan Anda mampu merekrut karyawan, berarti Anda berperan dalam membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran. 

5 Ide Usaha di Desa

Berikut ini 5 ide usaha yang cocok dijalankan di desa, baik itu karena alasan ketersediaan bahan maupun mudahnya mencari pembeli. Semua ide ini berjenis usaha makanan dan minuman.

1. Kacang Telur

Kacang telur adalah cemilan murah meriah yang digemari banyak orang. Cemilan ini cocok untuk dinikmati saat berkumpul dengan teman-teman, menonton TV, atau lauk tambahan mie instan. Berikut ini cara pembuatan kacang telur:

  • Cuci kacang tanah hingga kering, tiriskan, biarkan dalam nampan hingga kering
  • Kocok gula, telur, dan garam hingga kental, lalu sisihkan
  • Ambil kacang, beri 3 sendok makan adonan telur, aduk hingga rata
  • Taburi kacang dengan tepung terigu. Ulangi proses ini sebanyak 2-3 kali hingga lapisan tepung cukup tebal. 
  • Goreng kacang dengan api sedang, goreng hingga kacang berwarna kuning kecokelatan

2. Kerupuk

Kerupuk disukai banyak orang karena cocok menjadi pelengkap makanan. Harganya juga biasanya murah meriah. Menjual kerupuk sangat mudah karena bisa dititip ke warung-warung kecil. Berikut ini cara pembuatan kerupuk udang:

  • Kupas udang, buang kepala dan kulitnya, cuci bersih dan tumbuk hingga halus
  • Haluskan bawang putih dan garam, lalu campurkan dengan udang yang telah ditumbuk
  • Larutkan bleng dalam air panas, lalu tambahkan dalam adonan, aduk rata
  • Tambahkan tepung terigu, tepung tapioka, dan air, aduk hingga mengental
  • Tuang adonan dalam loyang, masak hingga matang, iris adonan dengan tebal 1-2 mm
  • Jemur kerupuk hingga kering

3. Jamu

Saat ini makin banyak orang yang peduli dengan kesehatan. Produk instan ditengarai memiliki efek samping yang berbahaya untuk kesehatan. Oleh karena itu, minuman tradisional berbahan alami kembali diminati, salah satunya adalah jamu. 

Anda bisa mencoba usaha pembuatan jamu dalam kemasan botol. Jadi, cara menjualnya tidak seperti jamu gendong. Jamu dalam botol memiliki presentasi yang lebih menarik. 

Jika perlu, Anda bisa menjual jamu dalam bentuk serbuk. Jamu model ini dapat bertahan lebih lama dengan khasiat yang tidak berkurang.

4. Susu Kedelai

Sama seperti tempe, susu kedelai terbuat dari bahan kacang kedelai yang bergizi tinggi. Bahan ini harganya terjangkau dan mudah ditemukan di wilayah pedesaan. Anda cukup mengemasnya dalam plastik agar mudah dijual. Berikan juga rasa yang beragam, seperti susu kedelai rasa coklat, strawberry, dan lain-lain.

Berikut ini cara membuat susu kedelai:

  • Rendam kedelai dengan air hangat selama 24 jam. Setelah mekar, cuci dan buang kulitnya
  • Blender dengan 1,5 liter air hingga halus
  • Tambahkan gula, daun pandan, dan daun jeruk secukupnya, lalu rebus, aduk hingga mendidih
  • Setelah dingin, saring dengan kain katun bersih

5. Jamur Tiram

Budidaya jamur tiram tidak membutuhkan modal yang besar, sehingga cocok untuk dilakukan di desa. 

Langkah pertama adalah menyiapkan kumbung atau rumah jamur. Kumbung adalah bangunan yang terbuat dari kayu atau bambu berisi rak-rak penyimpanan baglog. Baglog adalah media tanam bibit jamur tiram. Bahan utamanya adalah serbuk gergaji karena jamur tiram adalah jamur kayu.

Tutup permukaan baglog dengan miselium, sekitar 1-2 minggu jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur yang terawat dengan baik bisa dipanen hingga 5-8 kali. Panen dilakukan apabila jamur telah mekar dan membesar.

Posting Komentar

0 Komentar