Seorang pengusaha membuat proposal bisnis untuk mencari investor. Proposal bisnis sendiri memuat beragam informasi, mulai dari profil bisnis, alur kegiatan operasional, hingga rencana keuangan. Ada banyak hal yang harus Anda perhatikan saat meramu sebuah proposal bisnis.
Jangan sampai calon investor malah lari setelah membaca proposal Anda!
![]() |
Image by freepik |
Unsur-Unsur Dalam Proposal Bisnis
Sebuah proposal bisnis yang baik harus mampu menjelaskan kegiatan perusahaan dengan representatif dan transparan. Hal ini bertujuan untuk menarik minat investor agar mau menanamkan modal. Berikut ini unsur yang harus ada dalam proposal bisnis:
1. Pendahuluan
Seperti namanya, bab pendahuluan bersifat sebagai bagian perkenalan. Disini, Anda bisa menjelaskan visi, misi, dan latar belakang kenapa bisnis Anda hadir.
Jelaskan juga mengapa investor yang sedang Anda sasar perlu bergabung. Tidak perlu bertele-tele, komunikasikan serba-serbi bisnis Anda dengan singkat dan padat.
2. Profil Bisnis
Ada banyak jenis usaha, misalnya usaha kuliner, kerajinan tangan, teknologi, dan transportasi. Bab profil bisnis menjelaskan tentang informasi bisnis Anda secara lebih rinci. Anda bisa menuliskan tahun berdiri, lokasi kantor, dan kontak usaha Anda.
3. Struktur Perusahaan
Perusahaan yang stabil disokong oleh sistem manajemen lengkap, mulai dari pendiri, manajer, bendahara, HR, hingga GA. Investor tentu akan lebih tenang jika struktur perusahaan Anda lengkap, tandanya tidak ada sosok yang melakukan double job atau semacamnya. Sehingga, diharapkan kegiatan operasional perusahaan berjalan lancar.
4. Produk
Bisa dibilang ini merupakan salah satu bab terpenting dalam proposal. Jelaskan produk Anda. Jelaskan apa yang ingin Anda jual. Berikan penjelasan mengenai jenis produk, proses produksi, serta keunggulan produk Anda dibandingkan barang sejenis di pasaran.
5. Target Pasar dan Strategi Pemasaran
Gambarkan target pasar secara jelas, berikan juga alasannya mengapa Anda menyasar target pasar tersebut. Contoh target pasar adalah ibu-ibu keluarga muda beranak satu.
Dari target pasar, Anda masuk ke bagian strategi pemasaran. Jelaskan rincian strategi penjualan, dimana Anda beriklan, paket promo apa yang ditawarkan, dan sebagainya.
6. Keuangan
Ini bisa menjadi bagian paling krusial dalam proposal bisnis Anda. Disini Anda membahas rencana penganggaran, alokasi dana, perhitungan laba, dan kalkulasi bagi hasil dengan investor. Mungkin akan ada negosiasi lebih lanjut mengenai poin ini. Maka dari itu, siapkan argumen dengan tepat dan apik.
Jangan Cantumkan Hal Ini Saat Menulis Proposal Bisnis!
Setelah mempelajari unsur yang harus ada, Anda juga perlu mencermati apa-apa saja yang jangan dicantumkan dalam sebuah proposal bisnis. Berikut ini daftar kesalahan yang jamak dilakukan:
1. Gaya Bahasa Buruk
Hal ini terlihat tidak istimewa, tetapi semua orang pasti akan malas membaca gaya penulisan yang buruk. Pastikan gaya bahasa Anda rapi, jangan ada typo, salah ejaan, bahasa tidak baku, dan semacamnya.
2. Kurang Riset Pasar
Riset pasar merupakan satu tahapan penting dalam penyusunan proposal bisnis. Anda bisa yakin bahwa suatu bisnis bisa berjaya hari ini, tetapi belum tentu besok. Jangan takut untuk menghabiskan banyak waktu untuk riset pasar, misalnya hingga satu bulan.
3. Rencana Tidak Realistis
Anda boleh memasang target setinggi bintang, tetapi tetap sisakan kadar keraguan dalam segala hal. Pasang target bisnis yang realistis. Calon investor tentu enggan menanamkan uang pada rencana bisnis yang muluk-muluk.
4. Merasa Unggul dan Tidak Punya Pesaing
Tidak ada hal yang baru di dunia ini, termasuk jenis bisnis Anda. Lakukan riset dan pelajari kompetitor di luar sana. Pastikan bisnis Anda punya titik unggul dari mereka.
5. Merasa Tidak Ada Risiko Bisnis
Setiap bisnis memiliki risiko. Sehingga, jangan sampai Anda menyatakan bahwa bisnis Anda tidak memiliki risiko. Bisa-bisa calon investor langsung menutup proposal Anda karena mengira isinya hanya bualan.
6. Rencana Keuangan Terlalu Bombastis
Investor memang senang dengan rencana keuangan yang menjanjikan, tetapi jangan sampai terlihat terlalu bombastis. Tidak ada yang bisa menjamin bisnis Anda menerima keuntungan yang sama setiap hari.
7. Kurang Data Pendukung
Lampirkan beberapa data pendukung, seperti izin usaha, dokumen legalitas perusahaan, dan hasil riset pasar. Bagaimanapun juga, calon investor perlu merasa yakin bahwa bisnis yang ditawarkan memang nyata.
0 Komentar