Ad Code

Iklan

Cara Nabi Muhammad SAW Mendidik Anak, Patut Ditiru!

 Setiap anak berhak memiliki orang tua yang baik dan memperoleh pendidikan yang layak, yang juga akan meningkatkan kesejahteraannya.

Parenting Islami dan Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW
Image by brgfx on Freepik

Namun, membesarkan anak bukanlah tugas yang mudah. Dapat dikatakan bahwa membesarkan anak adalah tanggung jawab yang cukup sulit dan melelahkan.

Meskipun tidak ada instruksi pengasuhan yang eksplisit, prinsip-prinsip Islam dapat memberi kita metode pengasuhan yang efektif untuk membesarkan anak-anak yang saleh.

Meskipun ada strategi pengasuhan anak berdasarkan teori perkembangan anak dalam psikologi modern, prinsip-prinsip Islam yang berakar pada Al-Qur’an adalah warisan yang sangat berharga untuk membimbing orang tua dalam pengasuhan.

Begitupun dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, sang manusia mulia, perkataan dan sikap beliau dalam mendidik dan mengasuh anak adalah hal yang patut kita yakini dan teladani.

Dalam ruang lingkup yang luas, Rasulullah SAW telah mengajarkan bagaimana seharusnya manusia menjalani hidup. Begitupun dalam hidup berumah tangga. Keluarga sakinah ma waddah wa rahmah yang kita idam-idamkan adalah istilah yang sangat pas untuk menyebut keluarga beliau.

Cara Mendidik Anak ala Nabi Muhammad SAW

Di dunia parenting, Nabi Muhammad SAW adalah contoh orang tua yang sukses mendidik anak-anak nya. Hal ini bisa dilihat dari anak-anak beliau yang saleh dan salihah juga menjadi sosok penting dan panutan bagi umat muslim. Terus, bagaimana cara nabi Muhammad SAW mendidik anak?

Untuk itu, artikel ini akan memaparkan beberapa metode mendidik anak berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

1. Jadilah Teladan yang Baik bagi Anak Anda

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa setiap anak dilahirkan seperti kertas putih bersih. Kemudian orang tua mereka menjadikan mereka Yahudi, Kristen, penyihir atau Muslim.

Secara umum, anak-anak belajar lebih banyak daripada yang mereka dengar. Jadi, untuk membesarkan anak-anak yang saleh dan saleh, hal pertama yang harus Anda lakukan sebagai orang tua adalah Anda memiliki kewajiban untuk menjadi panutan mereka.

Jika Anda sendiri memiliki karakter yang baik, maka anak Anda juga akan memiliki karakter yang baik. Jika Anda tidak hidup dengan cita-cita yang Anda inginkan untuk dicita-citakan oleh anak-anak Anda, bagaimana Anda bisa menyalahkan anak-anak Anda karena tidak memenuhinya?

Anak-anak dilahirkan dengan nurani murni, polos, dan secara naluriah cenderung beriman kepada Tuhan. Jadi ketika seorang anak berperilaku buruk, mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat dan itu bukan kesalahan anak.

Untuk memelihara kebaikan bawaan anak, orang tua harus membimbing mereka dengan berperilaku baik dan tidak hanya berdakwah tentang perbuatan baik dan mendidik anak tentang pentingnya menjadi orang yang bertaqwa.

Anda wajib mempraktikkan mencotohkan hal tersebut dengan tindakan nyata. Sebab, tindakan pasti lebih efektif daripada kata-kata.

2. Perlakukan Anak-Anak dengan Kebaikan dan Belas Kasihan

Nabi Muhammad SAW memperlakukan setiap orang dengan kebaikan dan kasih sayang, terutama terhadap anak-anak. Beliau tidak marah saat cucu beliau naik ke punggung saat sedang bersujud bahkan sengaja melakukan sujud cukup lama supaya cucu-cucunya bisa bermain sesuka mereka.

Penting untuk dipahami bahwa senang bermain dan membuat kesalahan adalah sifat alami anak-anak. Alih-alih menyalahkan dan memarahi mereka, lebih baik maafkan mereka. Jelaskan mengapa mereka melakukan kesalahan, lalu bantu mereka memperbaiki kesalahan mereka dan ajarkan anak untuk meminta maaf.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya menunjukkan kasih sayang secara langsung seperti dengan memeluk dan menciumanak-anak. Tindakan afektif tersebut akan membuat mereka merasa aman. Bahkan, Rasulullah mencontohkan tetap menyayangi anak-anak saat mereka telah tumbuh dewasa.

Secara ilmiah, kontak fisik seperti berpelukan dan mencium anak adalah salah satu stimulus terpenting yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan otak dan tubuh yang kuat sambil membantu mendukung perkembangan emosional anak.

3. Tetapkan Batasan

Menetapkan batasan dan pedoman membantu mengajari anak-anak Anda perilaku yang benar dan dapat diterima. Menghargai perilaku yang baik mendorong anak untuk bertindak sesuai aturan.

4. Ajari Anak untuk Bertanggung jawab

Setiap orang bertanggung jawab atas tindakan mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak bertanggung jawab agar mereka dapat mandiri, andal, dan produktif di masa depan.

Ketika mereka berfungsi dalam keluarga, mereka akan siap untuk berfungsi dalam masyarakat, merasa berguna, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Mulailah mengajari anak sikap tanggung jawab dengan memberikan tugas-tugas kecil. Biarkan anak-anak untuk mengambil tanggung jawab sederhana pada usia dini, seperti membawa piring mereka ke dapur setelah makan dan merapikan tempat tidur. Meskipun terlihat sederhana, latihan tersebut akan mempersiapkan mereka untuk tanggung jawab yang lebih besar seiring bertambahnya usia.

Ketika seorang anak sudah cukup besar, yang dalam Islam adalah ketika mereka mencapai pubertas, beri mereka tanggung jawab yang lebih besar dan lihat seberapa cerdas mereka. Tingkatkan tanggung jawab anak sedikit demi sedikit. Misalnya, beri mereka uang untuk membeli barang yang Anda butuhkan dan biarkan mereka berbelanja, lihat apakah mereka berhasil melakukan tugas yang diberikan.

Jadi pada dasarnya, berhentilah memperlakukan mereka seperti anak-anak sepanjang waktu. Pada saat inilah mereka dianggap dewasa dan secara Islami bertanggung jawab atas dosa-dosa mereka, kehidupan dan hubungan pribadi mereka, dan shalat mereka.

5. Mengajarkan Anak-Anak Etika Islam

Pada usia tujuh tahun, anak-anak sudah siap untuk bernalar secara logis, termasuk menerima ajaran etika Islam. Ini adalah saat anak Anda siap untuk menyerap apa pun yang Anda tunjukkan, ajarkan, dan katakan kepada mereka.

Pada tahap ini, Anda dapat mengajari mereka tentang hukum dan aturan agama islam. Ingatkan mereka setiap hari bahwa Allah mencintai mereka tanpa syarat, sehingga mereka harus mencintai dan menaati-Nya dan menghindari apa yang tidak disukai Allah.

Bantu anak-anak Anda untuk menyadari betapa sangat bergantungnya kita kepada Allah, serta mengenali dan mengakui karunia nikmat yang tak terhitung banyaknya yang telah Allah berikan kepada mereka seperti ketersediaan makanan dan air, rumah yang aman, kesehatan, dan sebagainya.

6. Perlakukan Semua Anak Anda dengan Adil

Nabi Agung SAW telah menekankan bahwa orang tua harus adil kepada semua anak, terutama dalam hal pemberian dan kebaikan.

Diskriminasi di antara anak-anak dan lebih menyukai yang satu daripada yang lain, akan menyebabkan kecemburuan dan menyebabkan kejahatan. Anak yang didiskriminasi mungkin menyimpan dendam terhadap orang tua dan memiliki traumatis yang mempengaruhi kehidupan mereka saat dewasa.

7. Memberikan Pendidikan yang Tepat

Anak-anak adalah penyejuk jiwa dan menjadi penghiburan saat mereka telah tumbuh dewasa. Dalam hukum Syariah, orang tua harus memastikan anak-anak mereka memiliki kehidupan yang baik. Bahkan jika terjadi perceraian, ayah tetap bertanggung jawab sepenuhnya untuk menyediakan makanan, pakaian, dan pengeluaran lain untuk anak.

Anak-anak lebih dari sekedar hadiah karena mereka adalah tanggung jawab. Cintai mereka tanpa syarat, bicarakan dengan mereka tentang perasaan mereka dan validasikan perasaan mereka, dengarkan mereka, bermain dan bersenang-senanglah dengan mereka, disiplinkan mereka tetapi jangan mempermalukan atau menyalahkan mereka.

Orang tua harus menjamin kesehatan fisik dan mental anaknya melalui pendidikan yang layak, tentunya sesuai dengan taraf hidupnya. Jadikan anak-anak hari ini sebagai aset bagi keluarga dan masyarakat masa depan.

8. Senantiasa Mendoakan Anak

Allah memberitahu kita dalam Al-Qur’an agar senantiasa mendoakan anak-anak kita. Salah satu peluang terbaik dari doa yang diterima adalah doa orang tua untuk anak-anak mereka.

Mendoakan anak sepanjang waktu berarti Anda selalu memikirkan yang terbaik untuk anak-anak Anda agar diberi keselamatan dan kebarokahan dalam menjalani hidup.

Posting Komentar

0 Komentar