Orang tua selalu menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Begitupun dengan cara mendidik anak. Dengan semakin dikenalnya konsep Parenting, membuat orang tua semakin ingin mencari tahu kira-kira apakah metode parenting terbaik.
![]() |
Image by brgfx on Freepik |
Tentu saja, bagi seorang muslim metode mengasuh anak yang terbaik adalah yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam hal ini, berlandaskan pada firman Allah SWT dan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Inilah yang dinamakan Parenting Islami.
Lebih lengkapnya, berikut pengertian Parenting Islami dan tujuannya.
Apa itu Parenting Islami?
Parenting Islami adalah cara mengatur pola mendidik dan mengasuh anak dalam proses tumbuh kembangnya yang berdasarkan pada ajaran islam, yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Tujuan Parenting Islami
Parenting ini bertujuan :
- untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dalam melaksanakan perawatan, pengasuhan, dan pendidikan anak di dalam keluarga sendiri dengan landasan dasar-dasar karakter yang baik sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
- untuk menjadikan anak mempunyai tonggak pendidikan agar menjadi manusia yang mempunyai akhlak sesuai anjuran agama islam, karakter mulia dan menjadi generasi pantang menyerah juga memupuk diri kebaikan sejak dini.
Dan tugas orang tua adalah menyeimbangkan pola tersebut dengan anak, agar anak pun mudah memahami apa yang ia pelajari kedepanya.
Cara Mendidik Anak Menurut Parenting Islami
Parenting islami menuntun orang tua agar bisa mengasuh anak secara positif. Pengasuhan positif sendiri adalah tentang mengembangkan hubungan yang kuat dan mendalam dengan anak-anak kita berdasarkan rasa saling menghormati dan komunikasi. Ini semua tentang mengajar anak-anak untuk menjadi manusia yang lebih baik melalui inspirasi dan penguatan positif.
Aspek penting dari parenting islami adalah mendidik dan membesarkan anak agar bisa menjadi manusia seutuhnya.
Berikut adalah beberapa tips parenting yang sesuai dengan tuntunan ajaran islam:
1. Jangan Pernah Berbohong
Anak-anak belajar dengan mengamati orang tua mereka. Untuk itu, kita harus sangat berhati-hati untuk tidak pernah berbohong. Kita harus selalu berbicara dengan jujur.
Sebuah kebiasaan yang dianggap sangat normal bagi ibu untuk menjanjikan sesuatu kepada anak-anak dan kemudian mengatakan itu hanya lelucon atau mereka tidak serius. Jika Anda menjanjikan permen setelah mereka membersihkan kamar mereka, berikan kepada mereka, atau mereka akan berpikir bahwa berbohong menjadi suatu kewajaran.
Setiap komitmen kecil yang Anda tepati menjadi sarana mengajari anak nilai kejujuran. Mungkin tampak sepele tidak memberi mereka permen seperti yang dijanjikan.
Tetapi, itu menyampaikan pesan bahwa tidak apa-apa untuk tidak menepati janji. Jika Anda tidak dapat menepati janji Anda, maka jangan berkomitmen untuk itu sejak awal.
2. Perkenalkan Islam dengan Cara yang Menyenangkan
Sangat penting untuk memperkenalkan anak-anak kita pada agama kita sesegera mungkin. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mencari cara yang menghibur agar mereka bisa bersenang-senang sambil belajar tentang Islam.
Mulailah dari yang kecil, ajari anak-anak cara mengajar doa. Dimulai dengan mengambil air untuk wudhu dan mengikuti gerakan shalat. Meskipun gerakan anak tidak sepenuhnya benar, biasakan agar mereka mengerti dan terbiasa.
Jika seorang anak terbiasa melihat orang tuanya berdoa dan meniru setiap gerak-geriknya, ia akan lebih mudah diajar nanti.
Agar anak tertarik belajar agama sedini mungkin, Anda bisa menggunakan media seperti game edukatif, menyanyi, dan rutin membacakan kisah islami sebelum tidur.
3. Menjadi Panutan dan Guru
Ingat, anak-anak belajar apa yang mereka lihat lebih dari apa yang mereka dengar. Maka jadilah panutan bagi mereka. Ajarkan shalat di depan mereka dan biarkan mereka mendengarkan Anda membaca Al-Qur’an.
Dengan cara ini mereka akan menyadari bahwa Anda melakukan sesuatu yang penting dan mereka akan mencoba mengikuti Anda. Ajak mereka untuk beribadah di samping Anda.
Bantu mereka untuk memahami bahwa Islam adalah cara hidup yang membimbing kita melalui setiap aspek kehidupan kita, termasuk iman kita, hubungan keluarga, hukum dan tatanan sosial.
4. Menghormati Anak Saat Mereka Berbicara
Kita harus berbicara dengan anak-anak kita seolah-olah mereka adalah individu yang dihormati. Jangan meremahkan anak-anak dan menganggap mereka terlalu muda untuk mengerti.
Mari kita terus berbicara dengan anak-anak kita tentang hal-hal yang berbeda dalam hidup. Beritahu mereka tentang hari kita, apa yang akan terjadi, kemana kita akan pergi dan seterusnya. Mereka akan belajar banyak hanya dengan mendengar kita berbicara.
Tips penting lainnya adalah berbicara dengan anak sesuai dengan level mereka agar bisa tersambung dengan mereka. Dengan begitu, anak bisa mendengar kita lebih baik dan mereka akan menunjukkan empati, rasa hormat, dan kasih sayang.
5. Menciptakan Lingkungan yang Menyenangkan
Anak-anak kita akan menghabiskan setidaknya dua dekade terpenting dalam hidup mereka di rumah kita. Jadi kita harus berusaha membuat lingkungan anak tetap menyenangkan.
Mereka harus selalu menemukan rumah sebagai tempat berlindung yang aman. Berikut beberapa tips menciptakan lingkungan rumah yang ramah anak:
- Kecilkan suara saat berbicara dengan anak
- Jika mereka berteriak, jawablah dengan berbisik
- Jangan pernah bertengkar di depan anak
- Ketika mereka membuat Anda lelah dan stres, lebih baik beristirahatlah
- Ayah dan ibu berbagi tugas mengasuh dan menjaga anak
Suasana di rumah Anda harus mendorong anak-anak untuk mengekspresikan ide, pandangan, dan pemikiran mereka tanpa takut diejek, selama mereka menghormati dan selaras dengan ajaran Islam.
Ajari anak-anak Anda untuk mengenali dan mengakui karunia yang tak terhitung banyaknya yang telah diberikan Allah SWT kepada mereka, misalnya penglihatan, ketersediaan makanan dan air, rumah yang aman, dan nikmat lainnya.
Gunakan contoh untuk membantu mereka menyadari betapa bergantungnya kita pada Allah. Dorong mereka dengan contoh Anda sendiri untuk mengatakan “Alhamdulillah” setiap kali mereka melihat sesuatu untuk disyukuri.
6. Mengenalkan Syariat Islam Sejak Dini
Periode awal kehidupan manusia sangatlah penting karena menjadi pondasi di periode kehidupan selanjutnya.
Jika kita ingin memperkenalkan sesuatu yang penting dalam hidup, kita harus melakukannya saat mereka berumur 0 hingga 7 tahun. Beberapa contohnya adalah mengajari anak shalat, membiasakan anak mendengar lantunan ayat Al-Qur’an, mengajarkan tauhid, cara bersosialisasi, membaca, dan kebiasaan baik lainnya.
Biasakan anak kita mendengar cerita tentang suri tauladan seperti Nabi, Luqman, Ashabul Kahfi, sahabat Nabi, dan kisah lainnya. Sehingga anak dapat belajar dan menjadi pribadi yang baik serta dapat menerapkan ajaran Islam sesuai syariat.
Pada usia 7 tahun anak harus belajar cara yang benar untuk shalat salat wajib. Pada usia 10, anak harus shalat lima waktu dengan benar dan tepat waktu setiap hari. Jika anak menunjukkan kecerobohan atau keengganan untuk berdoa, misalnya menolak untuk bangun untuk Subuh, maka mereka harus ditegur seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada kita.
7. Bersikap Penuh Kasih Sayang Namun Tegas
Kita harus mencintai anak dengan penuh kasih sayang. Namun, ada saatnya kita harus tegas agar anak mau mendengarkan kita.
Jika anak melakukan sesuatu yang salah, jangan lindungi mereka dari menghadapi konsekuensi. Sebab, semua kejahatan besar dimulai seperti ini. Cintai mereka setiap saat tetapi jangan melindungi mereka dari konsekuensi kesalahan mereka. Terkadang kita perlu bersikap tergas agar anak menjadi baik.
Mari lakukan yang terbaik untuk anak-anak dan jangan khawatir tentang apa yang mereka pikirkan tentang kita hari ini. Yang penting adalah apa yang akan mereka pikirkan tentang kita sepuluh tahun kemudian.
8. Mengajari Anak Tanggung Jawab
Anda sebagai orang tua melakukan hal yang sama mempersiapkan anak Anda untuk dunia nyata. Beri anak Anda tanggung jawab sesuai usianya sehingga membebani mereka. Itu membuat mereka merasa berguna dan melatih mereka rasa mandiri.
Anak-anak akan merasa bangga bahwa Anda cukup memercayai mereka untuk memberi mereka kesempatan ini dan mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengecewakan Anda. Mulailah dengan pekerjaan rumah tangga kecil. Seperti memastikan semua lampu telah dimatikan sebelum tidur, atau menata meja, dan membawa piring kotor mereka ke wastafel setelah selesai.
Beritahu mereka bahwa Nabi Muhammad melakukan pekerjaannya dan membantu di sekitar rumah juga menjadi bagian dari sunnah Nabi.
0 Komentar