Ad Code

Iklan

Keracunan Ikan Buntal, Dosen Unair: Perlu Keahlian Khusus untuk Mengolah

Pendahuluan

 Ikan buntal adalah salah satu jenis ikan yang terkenal karena kandungan racun alaminya, tetrodotoxin, yang dapat mematikan jika dikonsumsi tanpa pengolahan yang tepat. Meski memiliki risiko tinggi, ikan buntal tetap menjadi sajian yang diminati di beberapa negara, seperti Jepang, di mana ikan ini dikenal dengan nama fugu. Namun, pengolahannya memerlukan keahlian khusus untuk memastikan keamanan konsumen.

Dosen Universitas Airlangga (Unair), ahli dalam bidang keamanan pangan, menegaskan pentingnya pelatihan intensif bagi siapa pun yang ingin mengolah ikan buntal. Artikel ini akan membahas penyebab keracunan ikan buntal, pentingnya keahlian khusus dalam pengolahannya, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah insiden berbahaya.

Ikan buntal yang siap diolah di dapur profesional
Ikan buntal memiliki racun yang mematikan, sehingga memerlukan keahlian khusus dalam pengolahannya.

Mengenal Racun Tetrodotoxin pada Ikan Buntal

1. Apa itu Tetrodotoxin?

Tetrodotoxin adalah racun neurotoksik yang ditemukan pada ikan buntal. Racun ini bekerja dengan menghambat sinyal saraf di tubuh, yang dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian. Menurut penelitian, tetrodotoxin dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh ikan buntal, seperti hati, ovarium, kulit, dan usus.

2. Dosis Mematikan

Hanya sejumlah kecil tetrodotoxin yang cukup untuk menyebabkan kematian. Diperkirakan 1 miligram tetrodotoxin cukup untuk membunuh manusia dewasa.

3. Gejala Keracunan

Gejala keracunan biasanya muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi ikan buntal yang tidak diolah dengan benar. Gejala tersebut meliputi:

  • Kesemutan pada bibir dan lidah.
  • Mual dan muntah.
  • Kelumpuhan otot.
  • Kesulitan bernapas, yang dapat berujung pada kematian jika tidak segera ditangani.

Pentingnya Keahlian Khusus dalam Mengolah Ikan Buntal

Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair, Dr. Indra Suryani, menyebutkan bahwa pengolahan ikan buntal bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh sembarang orang. Ada beberapa langkah yang harus diikuti dengan ketat untuk memastikan racun pada ikan ini tidak membahayakan konsumen.

1. Pelatihan Khusus

Pengolah ikan buntal harus menjalani pelatihan intensif untuk memahami anatomi ikan ini dan cara menghilangkan bagian-bagian yang mengandung racun. Di Jepang, koki yang ingin menyajikan fugu harus memiliki lisensi khusus, yang hanya bisa didapatkan setelah mengikuti pelatihan selama beberapa tahun dan lulus ujian ketat.

2. Penggunaan Peralatan Khusus

Peralatan dapur yang digunakan untuk mengolah ikan buntal harus steril dan digunakan secara eksklusif untuk tujuan ini. Hal ini untuk mencegah kontaminasi silang dengan makanan lain.

3. Teknik Penyajian Aman

Selain pengolahan, teknik penyajian juga penting untuk memastikan ikan buntal aman dikonsumsi. Racun yang tertinggal pada ikan buntal yang diolah dengan buruk bisa mencemari makanan lain di piring.

Kasus Keracunan Ikan Buntal di Indonesia

Meskipun konsumsi ikan buntal di Indonesia tidak sepopuler di negara lain, seperti Jepang, kasus keracunan tetap terjadi, terutama di daerah pesisir. Beberapa insiden melibatkan nelayan atau warga yang mengolah ikan buntal tanpa memahami risikonya.

Menurut data Kementerian Kesehatan, ada beberapa kasus keracunan ikan buntal yang dilaporkan setiap tahunnya di Indonesia. Sebagian besar korban adalah mereka yang tidak mengetahui bahwa ikan buntal dapat mengandung racun mematikan.

Tips Aman Menghindari Keracunan Ikan Buntal

1. Hindari Mengolah Ikan Buntal Sendiri

Jika Anda bukan ahli atau tidak memiliki pelatihan khusus, sebaiknya hindari mengolah ikan buntal sendiri.

2. Konsumsi di Restoran Berlisensi

Jika ingin mencicipi ikan buntal, pastikan untuk memilih restoran yang memiliki lisensi resmi dan koki terlatih.

3. Edukasi Masyarakat

Masyarakat perlu mendapatkan edukasi mengenai bahaya ikan buntal dan cara penanganannya. Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat bekerja sama untuk menyebarkan informasi ini.

4. Hindari Konsumsi Ikan Buntal Liar

Mengonsumsi ikan buntal yang ditangkap secara liar lebih berisiko karena racunnya tidak dapat diprediksi.

Kesimpulan

Keracunan ikan buntal adalah masalah serius yang dapat dicegah dengan penanganan dan pengolahan yang tepat. Sebagai salah satu institusi pendidikan yang peduli pada keselamatan pangan, Universitas Airlangga terus mendorong edukasi dan penelitian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya ikan buntal.

Mengolah ikan buntal bukanlah tugas sembarangan. Diperlukan keahlian, pelatihan, dan perhatian ekstra untuk memastikan bahwa ikan ini aman dikonsumsi. Bagi Anda yang ingin mencoba ikan buntal, pastikan untuk melakukannya di tempat yang terpercaya dengan koki berlisensi.

Baca JugaBiaya Kuliah Unair Jalur SNBP dan SNBT, Tertinggi Jurusan Kedokteran

Posting Komentar

0 Komentar